( Foto : Miftah Zaeni,. S.Pd Presiden aliansi alam bersatu jaya Indonesia_Doc_transparansi Indonesia news )
transparansi Indonesia news.com / bogor.
Miftah Zaeni yang merupakan presiden aliansi alam bersatu jaya Indonesia bersama para aktivis, akan menggelar demonstrasi didepan gedung KPK jakarta, dalam menyuarakan tentang isu isu dugaan korupsi yang terjadi di wilayah nya sendiri, Jawa Timur Lamongan. Selasa (14/10/2025).
Dugaan korupsi yang akan disuarakan nya itu, terkait isu program PTSL ( Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap) yang diduga menjadi ajang korupsi berjamah di wilayahnya, oleh oknum oknum terkait, dimana ketentuan program pembuatan PTSL SKB 3 ( surat keputusan 3 menteri ) secara administrasi yang seharusnya Rp. 150.000, bisa lebih, selain itu, dalam pengelolaan dana desa untuk di wilayah nya, diduga menjadi ajang korupsi kembali oleh para oknum mengingat ketidak transparanan dalam mempublikasikan informasi ( papan informasi) dan semua itu telah diatur dalam UUD KIP ( keterbukaan informasi publik) no 14 tahun 2008, " mengatur hak setiap orang untuk memperoleh informasi dari badan publik. UU ini mewajibkan badan publik untuk menyediakan informasi secara cepat, tepat waktu, biaya ringan, dan sederhana. Tujuannya adalah menciptakan pemerintahan yang transparan, akuntabel, dan partisipatif ".
Dalam jumpanya, Miftah Zaeni, mengatakan, " Kami sudah berkali, kali menyuarakan dugaan korupsi ini kepada pihak instansi, instansi yang ada didaerah kami, namun semua itu tidak didengar dan terkesan, hanya djadikan celoteh biasa, beranjak dari itu semua, saya bersama para aktivis yang tergabung dalam aliansi alam bersatu kaya Indonesia, akan terus berjuang sampai bisa didengar suara kami, dan itu semua akan kami utarakan didepan gedung KPK". Tegasnya.
Masih dengan Miftah Zaeni, " Kami sangat berharap, khusus kepada pemerintahan sekarang yang dipimpin oleh bapak Presiden prabowo subianto, tolong Brantas korupsi sampai ke akar-akarnya, dan selain itu kedatangan kami ini bisa menjadi salah satu contoh, bahwa jangan takut menyuarakan kebenaran, ". Harapnya.
( H. P )
